Sabtu, 08 April 2023

sekte di indonesia

April 08, 2023 0 Comments

Sekte-sekte yang muncul di Indonesia memiliki beragam pandangan dan keyakinan yang unik. Beberapa dari mereka memuja uang, keperawanan, selebritas, atau bahkan ketidakjelasan berlebihan. Namun, semua sekte tersebut memiliki satu kesamaan yaitu cenderung mengalami kelemahan dalam kehidupan sosial mereka.




berikut nama namanya

  1. Moniper; penyembah yang memuja uang berlebihan, meyakini bahwa uang bisa mengubah segalanya (harta, tahta, dan fisika), ciri sederhananya mereka berkebiasaan norak memamerkan barang belian yang menurutnya mewah, tidak sedikit pula dari mereka yang pura-pura kaya (flexing) dan haus akan pengakuan orang-orang sekitar. Penganutnya disebut maduit. Kelemahan mereka adalah cemas.
  2. Virgiper; penyembah yang memuja keperawanan berlebihan, meyakini bahwa keperawanan adalah simbol jaminan kesejahteraan yang terhormat, ciri sederhananya mereka berkebiasaan meromantisasi harga diri berlebihan, congkak, jual mahal (negative thinking), dan menutup fakta lain yang lebih menjanjikan daripada keperawanan. Penganutnya disebut juhal; terbagi dua golongan yaitu sokcan (wanita) dan sokgan (pria). Kelemahan mereka adalah paranoid.
  3. Religleadper; penyembah memuja pemuka agama berlebihan, meski mereka mengaku berTuhan, tetapi mereka lebih meyakini semua yang diucapkan dari pemuka agama, mau benar atau salah tetap dibela mati-matian, ciri sederhananya mereka berkebiasaan mencari masalah dengan orang lain (yang tidak sepaham) dan menganggap bahwa itu adalah kewajibannya untuk mengingatkan (jemawa). Penganutnya sering disebut bigot. Kelemahan mereka adalah hipokrit.
  4. Celebiper; penyembah yang memuja selebritas atau idola berlebihan, meyakini bahwa kebahagiaan bisa didapatkan meski melalui halusinasi dan delusi, ciri sederhananya mereka berkebiasaan halu, lebih terdorong untuk mengurusi kehidupan selebritas (meski sang idola tidak mengenalnya sama sekali), dramatis (apa-apa dibuat rempong), kehidupannya penuh drama, buang-buang waktu, malas mempelajari sesuatu, tidak mampu introspeksi diri, mati-matian membela sang idola jika idolanya dihina, sukarela menggaji idola dalam berpartisipasi membeli produknya atau 'top up' AdSense nya, dan biasanya kehidupannya sendiri justru tidak keurus. Penganutnya sering disebut maniak. kelemahan mereka adalah celebrity worship syndrome.
  5. Obsciper; penyembah yang memuja ketidakjelasan berlebihan, meyakini dan membanggakan keanoniman, ciri sederhananya mereka berkebiasaan hadir di media sosial sebagai perusuh, hobi komentar tetapi tidak mampu membuat solusi, rata-rata menggunakan akun kosongan dan bodong yang tidak memperlihatkan wujud aslinya, bahkan tidak menyadari bahwa hidupnya tidak ada kemajuan. Penganutnya familiar disebut netizen. Kelemahan mereka adalah maladaptive daydreaming.

apa yg perlu pria tau dari wanita

April 08, 2023 0 Comments

Setiap pria harus tahu bahwa wanita tidak sempurna. Kami memiliki ketidaknyamanan terhadap berat badan, stretch mark, tinggi badan, dan bentuk tubuh. Oleh karena itu, kami menghargai pria yang mampu memperbaiki apa pun yang mengganggu kami dan memberikan dorongan untuk memperbaikinya. Standar kecantikan yang ditampilkan dalam film dan media sosial bukanlah satu-satunya ukuran keindahan. Jangan menilai kami hanya berdasarkan penampilan fisik saja.



Terkadang, yang kami butuhkan hanyalah bahu untuk bersandar dan telinga untuk mendengarkan keluhan kami. Pria seringkali lebih sulit dalam mengekspresikan perasaannya, tetapi kami senang ketika pria dapat terbuka dan mengekspresikan emosinya kepada kami. Kami merasa terikat dengan pria yang bisa menunjukkan kelemahan dan kejujurannya.


Kami juga senang ketika pria membantu dalam urusan dapur. Memasak bersama-sama atau membantu dalam persiapan makanan membuat kami merasa dihargai dan merasa dekat dengan pria tersebut. Kami juga ingin dihargai dalam karier kami dan mendapatkan dukungan dari pasangan.


Komunikasi adalah kunci dalam hubungan. Kami menghargai ketulusan dan kejujuran dalam berkomunikasi. Jangan menganggap bahwa kami bisa membaca pikiran, justru dengan terbuka dan jujur dalam berkomunikasi, hubungan kami menjadi lebih baik.


Kami bukanlah wanita materialistis yang hanya menginginkan makanan gratis dan hadiah mewah. Kami menginginkan kasih sayang dan perhatian dari pasangan kami. Kami mungkin menghabiskan waktu untuk mencari produk online tanpa membeli, tetapi itu bukan karena kami materialistis, melainkan karena kami ingin memilih yang terbaik.


Kami senang dengan kejutan, baik itu teks atau pertemuan kejutan. Hal tersebut membuat kami merasa istimewa dan dihargai. Namun, kami juga membutuhkan dukungan saat mengalami PMS yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik kami. Oleh karena itu, bersikaplah dengan baik.


Intinya, setiap pria harus menghargai wanita, terbuka dalam berkomunikasi, memberikan dukungan dan kasih sayang, serta memahami bahwa kami bukanlah makhluk yang sempurna. Dengan begitu, hubungan akan menjadi lebih harmonis dan bahagia. Terima kasih.

Mengapa Pria Lebih Suka Menikahi Wanita yang Lebih Muda ?

April 08, 2023 0 Comments

Banyak dari kita mungkin pernah melihat pasangan suami-istri di mana pria jauh lebih tua daripada wanita, terutama jika pria tersebut berusia di atas 30 tahun. Mengapa hal ini sering terjadi?




Banyak pria yang berpikir bahwa semakin tua mereka, semakin menarik mereka bagi wanita. Namun, bagi wanita, hal ini justru berlaku sebaliknya. Seiring bertambahnya usia, wanita dianggap semakin kurang menarik, sedangkan pria tetap dianggap menawan.


Banyak wanita dianggap "masa jayanya" berada di usia 18-25 tahun, sedangkan pria dianggap lebih menarik di usia 26-40 tahun. Bahkan setelah berusia di atas 41 tahun, pria tetap dianggap menarik sementara daya tarik wanita semakin menurun.


Banyak wanita muda yang menjadi sangat pemilih dan sombong karena mereka memiliki banyak pilihan. Namun, kecantikan hanya bertahan sementara waktu, dan pada akhirnya wanita harus menghadapi kenyataan bahwa daya tarik mereka akan memudar seiring bertambahnya usia.


Banyak wanita yang terlena dengan kecantikan mereka dan berpikir bahwa mereka akan selalu menjadi pusat perhatian. Namun, kenyataannya kecantikan tidak bertahan selamanya, dan saat ini permintaan endorse atau perhatian di media sosial bisa berkurang karena keriput dan tanda-tanda penuaan lainnya.


Oleh karena itu, wanita sebaiknya memanfaatkan masa muda mereka untuk mencari pria yang baik, pekerja keras, dan memiliki potensi sukses di masa depan. Jangan terlalu sombong dan memilih-milih, karena kesempatan emas hanya datang sekali.


Sebagai pria, saya juga memahami bagaimana cara pikir kaum saya. Jika saya sukses di usia 30 tahun, saya juga akan cenderung memilih wanita yang lebih muda. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa kita harus mencari jodoh yang baik dan berkualitas, bukan hanya berdasarkan usia atau penampilan.


Perlu dicatat bahwa pandangan di atas hanya bersifat umum dan tidak berlaku untuk semua individu. Setiap orang memiliki preferensi dan nilai yang berbeda dalam mencari pasangan hidup, tidak tergantung pada usia atau jenis kelamin.


Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa mencari pasangan hidup bukanlah tentang usia atau status sosial semata, melainkan tentang menemukan seseorang yang cocok dan saling mendukung dalam hidup.


Kita juga harus memperhatikan bahwa perbedaan usia yang terlalu jauh dalam sebuah hubungan bisa memengaruhi dinamika dan keberlangsungan hubungan itu sendiri. Misalnya, perbedaan nilai dan minat yang signifikan antara pasangan yang terpaut usia jauh dapat menyebabkan konflik dan ketidakcocokan dalam hubungan.


Jadi, daripada hanya memandang usia dan status sosial dalam mencari pasangan hidup, sebaiknya kita mencari orang yang cocok dengan nilai, minat, dan karakter kita. Jangan pula mengorbankan diri sendiri hanya untuk mencari pasangan yang dianggap ideal oleh masyarakat atau teman-teman.


Terlepas dari usia atau status sosial, hal terpenting dalam hubungan adalah saling menghargai, mendukung, dan mengasihi satu sama lain.

Sisi Gelap Pasutri dalam hal....

April 08, 2023 0 Comments

Seks dalam rumah tangga adalah hak dan kewajiban bagi suami dan istri untuk memuaskan pasangannya dan terpuaskan secara seksual. Namun, dalam khazanah kehidupan beragama, narasi "melayani" suami lebih populer dan seks dianggap seakan-akan hanya privilege dan kebutuhan milik lelaki. Padahal, hak istri juga sama pentingnya dengan kebutuhan seksual suami.



Sayangnya, masih banyak istri yang taat dan shalihah memalsukan orgasme untuk memuaskan suaminya, karena tak sanggup menahan pedihnya penetrasi karena kurangnya rangsangan, atau karena keletihan setelah seharian mengurus rumah tangga dan anak-anak yang aktif. Ada juga yang memalsukan orgasme saat sedang hamil dan terpaksa melayani suaminya karena tidak tahan kontraksi palsu, atau karena klitoris mengalami kekurangan sensitivitas pasca melahirkan anak dari suami yang sedang ia layani.


Bahkan, beberapa istri memalsukan orgasme karena tidak tahu bagaimana rasanya orgasme dan tidak pernah diberikan hak kepuasan orgasme oleh suami yang ia layani. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi pranikah kita masih didominasi oleh pembahasan fiqh hak dan kewajiban suami istri saja, dan kesadaran sentralnya didominasi oleh suami sebagai subjek. Ulama yang jadi rujukan ulama laki-laki saja, sehingga edukasi tentang seks dalam rumah tangga masih banyak yang terabaikan.


Padahal, pendidikan seks pranikah seharusnya tidak dianggap tabu. Drama seks pasca menikah juga seharusnya diungkap dan diinformasikan. Setelah menikah, kita dan pasangan akan mulai aktif secara seksual. Hikmah menikah untuk "menghindari zina" akan pupus jika tidak dibarengi dengan edukasi seksual yang memadai.


Namun, jika istri mengalami masalah seksual seperti vaginismus, suami jangan langsung menceraikannya karena dituding tidak bisa melayani. Istri bisa diajak berobat ke dokter kandungan yang concern di bidang vaginismus untuk dilatasi. Jika istri terlalu pasif, suami jangan cari istri lain berharap mendapatkan perempuan yang aktif, enerjik, dan banyak pengetahuan tentang variasi gaya berhubungan seks seperti artis porno. Sebaliknya, diajak ke seminar edukasi seksual dan belajar bareng.


Perlu diingat bahwa perempuan juga makhluk seksual, punya hormon, punya hasrat, punya titik saraf seksual yang lebih banyak dan lebih rumit dari laki-laki, punya otak untuk diajak komunikasi dan diskusi masalah seksual, dan punya kemampuan seksual. Jangan monopoli hanya dengan dalih melayani.


Kesimpulannya, seks dalam rumah tangga harus diperlakukan dengan serius dan memadai, dengan memperhatikan hak dan kewajiban suami dan istri secara seimbang.


jadi untuk menghindari hal hal semacam ini, diperlukan diskusi dewasa mengenai ini sebelum menikah, bukan karena mesum, ini kembali ke arah menemukan pasangan yang tepat, yang bisa memahami dan menghargai anda.


trimss.

Pacaran Syariah ?

April 08, 2023 0 Comments

Bermacam-macam jenis pacaran bisa ditemukan di sekitar kita, termasuk pacaran dengan embel-embel agama. Ada yang menjalani pacaran dengan semangat keagamaan yang kuat, tetapi ada juga yang menggunakan agama sebagai alat untuk membenarkan perilaku mereka yang sebenarnya tidak bermoral.

Mereka sering menggunakan dalil-dalil agama untuk membenarkan perilaku mereka, seperti mengancam pasangan agar tetap bertahan meskipun sudah tidak nyaman. Mereka juga sering membatasi pasangan mereka dalam hal finansial atau memaksa pasangan mereka melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Selain itu, mereka juga cenderung bertengkar dengan cara yang lebih liar karena mereka takut dipandang negatif oleh orang lain.


Dapat ditemukan di lingkungan sekitarmu dalam skala komunal.

  1. Membangun sekte percintaan syariah tetapi tidak mau disebut munafik.
  2. Di luar konteks percintaan selalu paling getol mengomentari keagamaan seseorang (bahkan cenderung jemawa terhadap aurat orang lain) sementara hipokrit terhadap hubungan percintaannya sendiri.
  3. Si lelaki ber-statement “Pakai pakaian yang menutup aurat! Tubuhmu cuma buat aku aja”.
  4. Si perempuan berkonklusi “Yang penting tahu batasan! Jangan sampe ke ‘bawah’” meskipun ujung-ujungnya berlangganan alat kontrasepsi secara diam-diam, bahkan tidak menggunakannya sama sekali.
  5. Si lelaki mengancam menggunakan dalil-dalil cocokologi agar si perempuan tetap bertahan meskipun sudah tidak nyaman.
  6. Si perempuan mengancam tidak akan memberi ‘jatah’ kalau tidak menuruti permintaan di luar batas kemampuan (finansial) lelakinya.
  7. Tidak sedikit dari mereka yang mengalami toksik yang tidak terungkapkan karena kepalang malu dengan label hubungan syariah yang katanya ‘pacaran yang sehat’.
  8. Gaya bertengkar lebih liar karena terhindar dari praduga orang-orang secara komunal.
  9. Kekangan yang super ultimatum dengan embel-embel agamis.
  10. Ketika putus pun tidak menaikkan level percintaan karena sepanjang masa pacaran yang dipenuhi drama agamis membuat para pelaku tidak mendapatkan ilmu dari esensi pacaran itu sendiri; yaitu memahami lawan jenis secara humanistisrealis, dan biologis.

Berpacaran mode agamis dengan orang agamis benar-benar mengerikan! Selain menistakan agama tertentu (yang mengharamkannya) dan membuktikan bahwa pakaian tertutup bukanlah suatu jaminan, juga tidak tersentuh Pendidikan Seks (Sex Education).

sumber : Jek Nistel - Quora