Kesepian itu bukan hal yang sederhana. Ia bisa muncul ketika seseorang pindah ke kota baru, mulai pekerjaan baru, atau saat berjuang dengan depresi dan kecemasan sosial. Kadang-kadang kesepian terasa begitu membingungkan—ada saat-saat di mana ia datang tanpa alasan yang jelas, dan ada pula saat-saat di mana semua faktor tampak berbaur jadi satu. Beberapa orang mungkin hanya merasakannya sebentar, sementara bagi yang lain, bisa terasa bertahun-tahun lamanya.
Kadang-kadang, kita tidak bisa melihat jelas saat kita berada di tengah-tengah situasi sulit. Namun, ketika kita keluar dari situasi tersebut dan melihat kembali, semuanya bisa menjadi lebih jelas. Ini mirip dengan mengakhiri hubungan dan kemudian melihat kembali, berpikir, "Apa yang aku pikirkan dulu?" Tiba-tiba, semua terasa jelas. Kesepian bisa membutakan kita dengan cara yang sama, membuat kita melihat kehidupan melalui lensa yang mungkin tidak mencerminkan kenyataan.
Setelah waktu berlalu, seseorang akhirnya bisa melihat bagaimana kesepian memengaruhi hidupnya. Dia mulai memahami hal-hal yang membutakannya. Mungkin terdengar klise, tetapi orang tersebut menyadari bahwa hidupnya tidak sepenuhnya sesuai dengan siapa dirinya yang sebenarnya.
Misalnya, bayangkan seorang mahasiswa yang sedang kuliah untuk menjadi insinyur. Dia mungkin merasa terhubung dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Namun, jika itu bukan apa yang sebenarnya dia inginkan, dia mungkin merasa tidak nyambung dengan lingkungannya. Itu bukan berarti ada yang salah dengan orang-orang tersebut atau dengan dirinya sendiri. Kadang-kadang, kita merasa harus menginginkan sesuatu hanya karena orang lain menginginkannya atau karena kita merasa tidak seharusnya tidak menginginkannya. Seiring waktu, kita berubah dan itu adalah hal yang wajar.
Tidak peduli seberapa keras kita mencoba merencanakan hidup dan memprediksi masa depan, kita tidak bisa memastikan semuanya. Seperti aplikasi cuaca yang kadang-kadang salah, hidup juga penuh ketidakpastian. Akhirnya, periode kesepian berlalu, dan orang tersebut kini berada di tempat yang jauh berbeda—dikelilingi oleh lebih sedikit orang, hanya tiga orang termasuk keluarga.
Bagi beberapa orang, memahami diri sendiri mungkin tidak terasa penting, tapi bagi yg lainnya, banyak jawaban ditemukan dengan memahami siapa dirinya sebenarnya, nilai-nilai apa yang penting baginya, dan apa yang membuatnya bahagia. Ini bukan hanya tentang membaca buku, meskipun itu berguna; cara terbaik untuk mengenal diri adalah melalui pengalaman—baik itu tantangan pribadi atau mencoba hal baru. Pertanyaan seperti, "Apa yang menakutkan bagiku? Apa yang membuatku tidak nyaman? Di mana aku menemukan ketenangan? Bagaimana aku mengatasi kemarahan?"
Kenapa ini penting dalam konteks kesepian? Karena jika kita tidak mengeksplorasi diri kita sendiri, kita akan merasa terombang-ambing dalam hidup, berada di tempat yang tidak diinginkan atau dengan orang-orang yang tidak menyenangkan. Ini bisa membuat kita merasa kesepian. Sebaliknya, jika kita memimpin hidup kita sendiri, kita akan lebih tahu ke mana arah yang ingin dicapai dan jenis orang yang ingin ditemui.
Memahami diri sendiri juga membantu kita memahami orang lain dengan lebih baik. Ada banyak studi tentang ini, dan dengan memahami orang lain lebih baik, kita tidak hanya dapat menghadapi hubungan yang dangkal tetapi juga membuka peluang untuk koneksi yang lebih dalam. Akhirnya, dia menyadari betapa pentingnya melakukan apa yang benar-benar diinginkan, bukan hanya mengikuti ekspektasi orang lain.
Ini bukan tentang menghindari tanggung jawab atau kewajiban, tetapi lebih pada memastikan bahwa keputusan yang kita ambil benar-benar mencerminkan keinginan pribadi kita, bukan hanya mengikuti norma dan ekspektasi orang lain. Sering kali, kita terjebak dalam mengikuti harapan orang lain—baik itu orang yang dikenal atau bahkan orang asing yang ditemui secara online. Kita sering melakukan hal-hal untuk menyenangkan orang lain, bahkan jika itu mengorbankan kebahagiaan kita sendiri.
Contohnya, ada orang yang mengadakan pesta ulang tahun atau pernikahan besar hanya untuk membuktikan sesuatu kepada orang lain, padahal mereka sendiri tidak benar-benar menikmatinya. Itu bukan kepuasan sejati. Pada akhirnya, tidak ada yang benar-benar peduli dengan apa yang kita lakukan. Ketika kita pergi ke gym dan merasa semua orang menatap kita, sebenarnya mereka hanya fokus pada diri mereka sendiri.
Semua hal ini bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dalam seminggu atau pernah benar-benar selesai. Ini adalah perjalanan seumur hidup. Hidup adalah petualangan di mana kita terus belajar dan mengambil pelajaran dari setiap pengalaman. Meskipun mungkin baru menggores permukaan, itu adalah hal yang menggembirakan.
Karena kesepian unik untuk setiap orang,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar