Jumat, 18 Februari 2022

generasi goodlooking

Februari 18, 2022 0 Comments

 


goodlooking yaaa,hmm gw cuma mau bahas singkat aja,,  sekarang ini banyak sekali orang yang memandang 1 previlage ini sebagai patokan kemudahan hidup sampai 50% sisanya keberuntungan dll, tidak memandang sih, tapi memang benar kenyataannya seperti itu, ya u tau kan kadang dilowongan kerja ada kata kata"Berpenampilan Menarik" hahaha, gw sempat terbesit soal kasta unik yang dibuat manusia beberapa dekade terakhir ini soal goodlooking

belum lama gw mencoba mencari foto foto orang orang di masa lalu, yang orang indonesia yaa,, foto tahun 90 an kebawah, video videonya, bisa video klip musik juga, ya sembari mengenang era musik di masanya sangat topbgt, 

gw berfikir, kalau aja gw hidup di masa itu, thun 70 an misalnya, tapi selera wanita gw adalah orang orang dimasa gw hidup sekarang, kayaknya gw ngga akan demen juga sih, tapi buat orang orang di masa nya, mungkin sangat wah sekali, 

gw jadi ngebayangin, kalau aja orang orang pemenang indonesian Idol kemaren dah, ziva, tiara, lyodra, berada di masa 70 an, dengan look dia sekarang, orang orang di masa itu gimana ya mandangnya,, dikira bulee kali ya, atau bingung gitu, ini kok penampilannya ngga kayak cewe cewe pada umumnya, hahaha

ya bisa juga di balik, member bts kpop korea itu semuanya berada di thn 70 an dengan tampilan mereka sekarang, cewe cewe dimasa itu gimana ya melihatnya hahaha

jadi ya gw bisa ngambil kesimpulan jahat sbenernya, mungkin orang orang yang kita lihat agak kurang masuk di standard goodlooking sekarang, dan mereka pun memang kyanya ngga bisa diubah, ya mungkin aja mereka itu produk dimasa depan yang coba diperkenalkan orang orang dimasa kini,  

Kamis, 10 Februari 2022

Bukan Anak Ajaib, Bisa apa ?

Februari 10, 2022 0 Comments


kadang saya berfikir, bahwa orang orang yang kelak akan tumbuh besar dan menciptakan perubahan di dunia adalah anak ajaib, anak yang di usia 2 tahun sudah bisa membaca, memainkan musik, melahap ilmu kalkulus di usia 6 tahun, 

saya yakin banyak orang tua murid lain iri dengan anak anak ini, orang tua mereka pun seperti menang undian dari tuhan hehe

tapi hampir tidak pernah, anak anak ini berjuang untuk mengubah dunia, karier mereka hanya sebatas itu pada akhirnya bukannya melejit, malah seperti terseok seok, 

orang orang yang terkenal dan berpengaruh didunia sekarang ini banyak diantaranya bahkan bukan berasal dari anak anak cerdas berbakat jenis ini, 

bukan berarti saya tidak suka, tapi memang walaupun mungkin secara inteletual mereka unggul, tapi secara sosial, emosional, dan praktik nyatanya tidak demikian

kurang dari seperempat anak ajaib mengalami masalah sosial dan emosional, walau mayoritas bisa menyesuaikan diri dengan baik

meskipun anak anak ajaib biasanya kaya bakat dan ambisi, yang membuat mereka tidak mampu mengubah dunia adalah karena mereka tak belajar untuk berfikir orisinal, mungkin mereka memenangkan lomba Olimpiade Sains, menjadi juara catur, terjadilah sesuatu yang tragis

latihan memang membuat mereka bisa sempurna, tapi tidak untuk membuat sesuatu yang baru, anak anak yang berbakat di bidang musik, memainkan melodi mozart yang megah dan simfoni beethoven yang indah, tetapi tak pernah mengarang komposisi orisinal mereka sendiri

mereka memusatkan energi untuk melahap pengetahuan ilmiah yang ada , tetapi tidak menghasilkan pengetahuan baru, mereka mematuhi aturan tertulis, tapi tidak membuat aturan mereka sendiri, mereka mungkin mengejar apa yang menjadi standard kekaguman orang tua dan guru mereka, tapi apa benar mereka senang melakukannya ?

terkadang menjadi anak anak paling kreatif dan membuat sesuatu yang baru malah paling kecil kemungkinannya menjadi anak kesayangan guru, guru cenderung mendiskriminasi murid yang sangat kreatif dan mencap mereka sebagai biang onar, akibatnya banyak anak cepat belajar menyesuaikan diri dengan program yang ada dan menyimpan sendiri ide orisinal mereka, 

ketika dewasa, banyak anak ajaib akhirnya menjadi pakar di bidang mereka dan pemimpin di organisasi mereka, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang menciptakan sebuah revolusioner baru untuk dunia di bidang yg mereka kuasai

Mereka menerapkan kemampuan luar biasa mereka dengan cara yang biasa, menguasai pekerjaan mereka tanpa mempertanyakan hal yang default dan tanpa membuat riak-riak pemicu gejolak. Di setiap bidang yang diterjuni, mereka bermain aman dengan mengikuti jalur sukses konvensional. 

Mereka menjadi dokter yang menyembuhkan pasien tanpa berjuang memperbaiki sistem rusak yang membuat banyak pasien tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karena tidak mampu membayar. 

Mereka menjadi ahli hukum yang mem bela klien karena melanggar hukum yang ketinggalan zaman, tanpa berusaha mengubah hukum itu sendiri. 

Mereka menjadi guru yang mengajarkan aljabar tanpa memper tanya kan apa kah pelajaran ini dibutuhkan murid-muridnya. Meski pun kita bergantung pada mereka agar dunia berjalan mulus, tetapi mereka justru membuat kita berjalan di tempat. 

Anak genius terhambat oleh motivasi pencapaian. Dorongan untuk berhasil inilah yang bertanggung jawab atas pencapaian pencapaian terbesar di dunia. 

Saat kita ditakdirkan untuk unggul, kita punya modal untuk bekerja lebih keras, lebih lama, dan lebih cerdas. Namun, di saat kebudayaan berhasil mengumpulkan jumlah pencapaian yang besar, orisinalitas menjadi semakin tersisih karena hanya dimiliki segelintir orang tertentu. Motivasi pencapaian yang menjulang tinggi bisa menyingkirkan orisinalitas: ketika Anda semakin menghargai prestasi, Anda akan semakin takut gagal. Alih-alih mengincar prestasi unik, dorongan kuat untuk sukses membawa kita ke arah yang dijamin sukses.

Begitu orang melewati tingkat menengah dalam hal kebutuhan berprestasi, ada bukti bahwa sesungguhnya ia menjadi kurang kreatif.” Dorongan untuk sukses dan rasa takut gagal yang menyertainya telah menghalangi beberapa pencipta dan agen perubahan terbesar dalam sejarah. 

Karena lebih memedulikan usaha menjaga kestabilan dan meraih prestasi konvensional, mereka enggan memburu orisinalitas. Alih-alih melaju dengan keyakinan sendiri, mereka harus dibujuk, diyakinkan, atau dipaksa untuk menentukan sikap. 

Meski tampak memiliki kualitas sebagai pemimpin alamiah, mereka ibaratnya–bahkan kadang benar-benar–ditopang oleh pengikut dan rekanrekan nya. Jika segelintir orang tidak diyakinkan untuk mengambil langkah orisinal, 

Negara mungkin tidak eksis, pergerakan hak sipil mungkin masih menjadi impian, kita mungkin masih percaya matahari berputar mengelilingi bumi, dan komputer pribadi mungkin takkan pernah populer.  

dan banyak lagi


~Original [ Adam grant ]


Senin, 07 Februari 2022

Sekelumit pandangan kaum Stoisisme

Februari 07, 2022 0 Comments

kita tau bahwa Hidup selaras dengan alam. menuntut kita menyadari adanya keterkaitan (interconnectedness) di kehidupan ini. Stoisisme melihat segala sesuatu di alam semesta ini sabagai keterkaitan, bagaikan jaring jaring raksasa, termasuk semua peristiwa di dalam hidup kita sehari hari, dengan kata lain, kejadian-kejadian yang ada di dalam hidup kita adalah hasil rantai peristiwa yang panjang, dari peristiwa "besar" sampai peristiwa yang terkesan "remeh sekalipun.

jadi, jika suatu hari kita menginjak tai kucing di jalan, (umumnya tidak sengaja), maka ini bukanlah sebuah peristiwa acak/random, tetapi adalah hasil rantai banyak peritiwa lain, misalnya, si kucing e'ek disitu karena memang sudah kebelet dan pada saat itu titik tersebut tampak nyaman untuk si kucing buang hajat, kemudian, kita pas sedang melewati jalanan tersebut dan sibuk stalking media sosial mantan hehe, sampai tidak memperhatikan jalan, dan JREK! Terinjaklah tai kucing itu oleh kita

tidak ada peristiwa yang betul betul "kebetulan" atau, dengan kata lain, sesuatu yang sudah terjadi dimasa lalu dan sedang terjadi apada detik ini juga adalah hal tak terhindarkan karena merupakan mata rantai dari peristiwa-peristiwa sebelumnya,

begitu juga dengan hal hal lain, beberapa orang yang silih berganti di hidup kita pun demikian, mereka mengajarkan kita banyak hal baik dan buruk yang harus dan tidak harus kita lakukan dimasa depan nanti, 

mereka terkadang menyadarkan kita akan sesuatu yang belum pernah kita sadari tapi kita merasa hidup kita baik baik saja, padahal ada yang salah..

mungkin kamu mungkin berfikir bahwa ini mirip dengan konsep "takdir" perbedaannya adalah stoisisme tidak mengharuskan adanya dewa-dewi atau Tuhan yang merancang keterkaitan peristiwa-peristiwa ini, sebagai filsuf Stoa mengatribusikannya kepada Tuhan,

sementara sebagian lainnya sekedar melihat alam semesta sebagai mekanisme raksasa yang bergerak menuruti hukum hukum alam, sama seperti konsep nalar di atas, tidak terlalu penting "dari mana" keterkaitan ini ada untuk kita bisa menjadikan Stoisisme sebagai laku hidup, yang penting adalah menyadari bahwa eksistensi setiap manusia adalah bagian dari Alam yang lebih besar, Hidup kita sangat terkait di jaring semesta ini, dan semua peristiwa di dalam hidup ini menanti hukum dan aturan "Alam"

-filosofi teras