Sabtu, 15 Januari 2022

perihal jodoh part 2


masih ngomongin jodohkan? hehe, kali ini gw mau bahas soal perjuangan yang tak menemui jalan akhirnya, agak metafora ya, gpp lah wkwk

kita kadang berfikir orang orang yang ninggalin kita, yang dulu pernah dekat sama kita, yang dulu bahkan ada yang di janjikan untuk menikah, eh malah ngilang, ngga ada kabar, ada juga malah menikah dengan orang lain, jahat banget ya wkwk

kita selalu menyenangkan diri kita dengan berfikir, ah gw pasti dapat yang lebih baik, itu ngga salah sih, tapi kalau ngelihat dari dalil agama tuh, pernah denger kan, bahwa Allah swt bisa membolak balikan hati manusia, 

nah kita harusnya berfikir bahwa sebenarnya dia itu tidak berpaling dari kita, tapi Allah swt lah yang membuat dia berpaling dari kita, kita bisa apa, kalau Allah swt lah yang membuat kondisi seperti itu, tujuannya tuh mungkin tadinya dia itu pantas dan layak buat kita menurut standard Nya, tapi jadi tidak pantas dan layak karena perbuatan kita juga, apakah kita mengerjakan dosa atau menambah pahala, 

kadang ada beberapa hal yang kita tidak mengerti kenapa sih, kita ngga jadi sama itu orang, kenapa sih dia berpaling, ya gak,, kita tidak harus mengerti, kita cuma harus paham, mungkin saja kalau kita paksain sama dia, ada sifat sikapnya yang ternyata kita ngga pernah tau kan, yang tau diri kita kan Allah swt, begitu juga yang tau diri dia sebenarnya ya Allah swt, percaya saja bahwa kalau kita dijauhkan mungkin memang dia tidak pantas dan layak buat kita menurut standardNya,

jadi pada akhirnya kembali ke diri sendiri juga, jodoh itu kan cerminan katanya walau bisa terbalik juga,,  cerminan menurut agama adalah cermin ketakwaannya kepada Nya, kalau kita takwa, kita rajin ibadah, kemungkinan kita juga dapat yang rajin ibadahnya, kalau seringnya berdosa, ya dapat yang berdosa,

ada juga yang menggunakan cerminan dunia, jodoh yang didapatkan menurut kualitas kita di dunia,, kalau kita olahraga, gaya hidup sehat, mengurus diri, mengupgrade diri, lebih pintar, lebih sopan, lebih bisa bersikap sama orang atau lebih goodlooking mungkin ya, bisa aja kita dapet yang sama juga, ya mana kita tau ketentuanNya,  karena kasus cermin terbalik itu ngga banyak orang yang mengalami, 

kan ada juga yang 1 agamanya bagus banget, tapi 1 lagi kurang banget, yang agamanya bagus secara sosial masyarakat dia kurang, tapi yang agamanya kurang secara sosial masyarat malah bagus, tetap saling melengkapi bukan,

bukannya itu yang membuat manusia sempurna, manusia yang di cap seutuhnya sempurna adalah ketika ia menemukan pasangan yang saling mengisi kekurangan pasangan nya juga, ngga ada tuh manusia sempurna tapi dia sendiri, yang pantas sempurna dan sendiri ya cuma Allah swt yang menciptakan kita 

balik lagi ke topik inti, kita bisa berjodoh dengan siapa saja kan, menurut usaha dan doa doa kita juga, dan bisa memilih dengan beberapa pengorbanan, mungkin yang kita perjuangkan sekarang dia tuh orangnya emosian, yaudah kita yang ngalah jadi lebih sabar, sabar itu kan usaha kita juga agar yang kita perjuangkan bisa bersama sama, tapi selalu ingat ya, jangan berjuang sendiri, itu lelah hahaha

di beberapa kasus ada juga pejaka nikahnya sama janda, ada juga sebaliknya, ada yang umurnya jauh, ada yang orang tua nya kurang akrab, ada yang agamis menjaga agamanya tapi nikahnya sama mantan pemain ena ena, .. ada lhoo, itu semua terjadi kan pilihan juga, kalau ngga mau ya yaudah jangan, 

kalau emang ngga bisa mengorbankan sisi sisi itu, ya cari yang lain, pilihan lho pilihan, kita tidak dilarang untuk memilih, tapi jangan terlalu banget jadi pemilih wkwk,  karena kadang, kenyamanan itu penting dalam sebuah hubungan, karena ia lah pada akhirnya jadi tempat kita berpulang, tempat kita curhat soal keluh kesah kita terhadap kepalsuan hidup yang terkadang harus kita jalani agar terlihat normal.

singkatnya kalau kita udah nyaman sama seseorang, kita tuh kayak jadi diri sendiri kalau sama dia, kita bisa curhat macem2, ngobrol nyambung, dll. ngga ada yang kita tutup tutupin, kita bisa tetap nyaman sama sikapnya, begitu juga sebaliknya dia nyaman sama sikap kita, dia tetap stay untuk nemenin kita jalani hidup bisa lah dipertimbangan untuk partner hidup yang berlanjut ke pernikahan hehehe

okedeh lanjut nanti part 3, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar